Randai merupakan kesenian tradisional khas Minangkabau yang menggabungkan seni lagu, tari, music, drama dan silat yang digabung menjadi satu kesatuan. Semua cerita dalam Randai berasal dari kaba yang bertemakan budi, malu, Susila dan Pendidikan. Konon cerita sejarah randai dimulai Ketika masyarakat Periangan, Tanah Datar berhasil menangkap sesekor rusa dengan cara melingkar yang dimainkan oleh beberapa orang laki-laki.
Jum’at, 3 Januari 2023 usai pelaksanaan Upacara peringatan Hari Amal Bhakti, Kementerian Agama RI ke-79, Grup Randai MAN Limapuluh Kota yang terdiri dari peserta didik MAN Limapuluh Kota dibawah binaan Sanggar Mato Alang dan didampingi oleh Pembina kegian Ekstrakurikuler Sitia Yulia Amona dan Adinul Hanif sukses tampil dihadapan Bupati Limapuluh Kota serta Para Undanga dan Peserta Upacara lainnya. Tampak jelas kekaguman yang luar biasa di muka para penonton yang meyaksikan penampilan seni randai yang berjudul Baliak Ka Surau.
H. Nur Ali sebagai kepala MAN Limpuluh Kota, merasa bangga dengan penampilan mereka yang terdiri dari siswa dan siswi kelas X dan XI fase E dan F. Sebagai Madrasah yang telah melaksanakan Kurikulum Merdeka dalam dua tahun terakhir, Randai merupakan bagian dari hasil pelaksanan kurikulum yang diterapkan di MAN Liko yang mengusung tema Kearifan Budaya Lokal. Diharapkan dengan mengusung tema tersebut, peserta didik yang lulus dari MAN lima Puluh Kota tidak hanya menguasai bidang-bidang tertentu saja, melainkan dapat berperan dalam berbagai bidang. (FY/Humas MAN Liko)