SEJARAH RINGKAS MAN LIMA PULUH KOTA
Sejarah MAN Padang Japang berasal dari Perguruan Darul Funun Abbasyiah yang telah membuktikan kejayaannya pada masa lalu. Perguruan Darul Funun berdiri pada tahun 1854 di pelopori oleh Ayah Syech Abbas Abdullah dengan menggunakan sistem lama.
Pada tahun 1924 setelah ayahnya meninggal, Syech Abbas Abdullah menyempurnakan sistem pendidikan dengan memasukkan pelajaran umum. Pada saat itu telah diterbitkannya media massa dengan nama El Imam, Al Munir, Al Bayan dalam mempopulerkan agama Islam untuk membasmi khufarat dan tahayul serta memajukan ilmu pengetahuan.
Perguruan Darul Funun banyak melahirkan ulama dan pemimpin yang aktif berjuang untuk melawan penjajahan Jepang.
Pada massa pemberontakan G30 S PKI, Perguruan Darul Funun mengalami kemunduran. Pada tahun 1968, setelah orde baru lahir yang mencanangkan pembangunan di segala bidang, maka terbukalah pemikiran oleh saudara-saudara kita yang dipelopori oleh Buya H. Fauzi Abbas untuk mendirikan madrasah.
Berkat perjuangan dari masyarakat yang diketuai oleh buya Fauzi Abbas akhirnya pemerintah secara resmi mengeluarkan Sk Menteri Agama RI No: 68 /
1968 tanggal 13 April 1968, sehingga berdirilah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Padang Japang.
Belajar pada waktu tersebut menggunakan gedung Darul Funun dan Nahdatul Nisayah dengan jumlah gedung 5 buah, 4 gedung untuk belajar dan 1 untuk kantor dengan jumlah siswa sebanyak 55 orang dan kepala madrasahnya pada waktu tersebut yaitu Bapak Al Munir Ma rtunus Dt. Paduko Tuan. Pada Tahun 2017 MAN Padang Japang Berganti nama dengan MAN Lima Puluh Kota.
Pengadaan tanah dan bangunan didasari dengan semangat gotong royong dari masyarakat. Upacara peletakan batu pertama dihadiri oleh Direktur Pendidikan Agama Bapak Mulyadi Marto Sudarso serta Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Sekwilda yaitu Bapak Amir Thaib.
Melalui Departemen Agama pada tahun 1975 di dapatkanlah bantuan gedung terdiri dari 5 lokal belajar dan 1 buah kantor.
Sekarang ini MAN Lima Puluh Kota (MAN Padang Japang) sudah memiliki 12 ruang belajar, 1 ruang kantor majlis guru, 1 ruang kepala dan TU, 1 ruang labor IPA, 1 ruang labor komputer, 1 ruang pustaka, 1 ruang UKS, 1 gedung mushalla