Humas, Jumat 29 September 2023 MAN Lima Puluh Kota gelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H dengan menghadirkan salah satu alumni MAN Lima Puluh Kota Muhammad Afif Aziz. Lelaki tamatan Universitas Yaman ini mengajak seluruh audien agar meneladani sifat dan kehidupan rasullulah Nabi Muhammad SAW. Penyampaian tausyiah yang enerjik dan penuh semangat mampu menggugah pendengar untuk memperhatikan dengan saksama.

Kegiatan dilaksanakan di musala MAN Lima Puluh Kota yang di hadiri oleh seluruh civitas akademika madrasah. Dipandu langsung oleh waka Humas Dra. Saiyidati membuat acara berjalan lancar dan aman. Kegiatan dibagi dua sesi, didahului penyampaian ceramah dan ditutup dengan sesi tanya jawab. Para siswa antusias menyimak setiap kalimat demi kalimat yang disampaikan ustad Afif begitu ia disapa. Sebagai usaha dalam mencintai Rasullulah jadikanlah beliau suritauladan dalam kehidupan sehari-hari. Ustad menyebutkan kita akan dimatikan dan dihidupkan Kembali dengan orang yang kita cintai. Jadi kalau di dunia kita mencintai para Opa-Opa Korea yang nota bene bukan seiman dengan kita maka nanti kita akan dibangkitkan juga dengan mereka juga ujarnya sambil tersenyum. Lalu pria berkulit bersih itu bertanya pada semua siswa, Apakah antum mau seperti demikian ? semua menjawab tidak. Ia berharap generasi Islam hari ini paham bahwa dengan mencintai Nabi Muhammad semoga kelak di akhirat kita juga dibangkitkan Bersama beliau. Ia juga meminta marilah tingkatkan keimanan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Memperkuat keimanan kepada Tuhan yaitu dengan “Mencontoh kehidupan Nabi Muhammad SAW,” ucapnya bersemangat.

Pembahasan dilanjutkan dengan beberapa pertanyaan siswa yang luar biasa dan sedikit mengilitik yang  intinya meminta ustad menjelaskan cara mencintai sesungguhnya. Termasuk mencintai sesama manusia. Dengan bijak Ustad Afif menjawab  sehingga penjelasan dapat dipahami para audien. Melalui sifat, sikap dan prilaku Nabi Muhammad yang arif dan bijaksana contohnya bagaimana beliau menghormati dan menghargai pamannya Abu Tholib yang tidak mau bersyahadat namun Nabi senantiasa mencintainya dengan cara menghormati dan menghargainya dengan sepenuh jiwa. Hal ini dapat dijadikan contoh tuntunan dalam hidup sehari-hari hubungan kita dengan orang non muslim juga.

Acara peringatan ini, berakhir sekitar pada pukul 09.15 WIB, sebenarnya banyak siswa yang mau bertanya namun waktu yang membatasi sebab akan dilanjutkan dengan proses belajar mengajar. Semoga dengan momentum peringatan maulid Nabi Muhammad SAW menjadikan kita insan yang selalu mencintai dan meniru sifat, sikap dan tutur kata beliau. Aamiin

Erna dan Tim Humas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *