Lima Puluh Kota – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lima Puluh Kota kembali menorehkan prestasi membanggakan. Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, pasukan pengibar bendera pusaka (duplikat) dari MAN Liko sukses bertugas di tiga lokasi berbeda, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan.
Di tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota, dua orang peserta didik MAN Liko dipercaya memegang peran penting. Naura Andani mendapat kehormatan sebagai pembawa baki pada upacara penurunan bendera, sementara Muhammad Daien Razaq tampil sebagai salah satu anggota inti pasukan pengibar. Kehadiran keduanya menjadi kebanggaan tersendiri bagi madrasah dan daerah.
Selain itu, sembilan orang peserta didik MAN Liko juga bertugas di lapangan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota, memperkuat tim pengibar bendera di lingkungan instansi tersebut. Tidak kalah penting, sepuluh orang lainnya dipercaya menjadi pasukan pengibar bendera di Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota, H. Irwan, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya. “Partisipasi dan keberhasilan peserta didik MAN Liko di tiga lokasi ini merupakan bukti dedikasi, kedisiplinan, dan semangat nasionalisme yang tinggi. Kami bangga dengan kontribusi mereka,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Kepala MAN Lima Puluh Kota, H. Nur Ali, juga menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan para peserta didik. “Prestasi ini tidak hanya mengangkat nama madrasah, tetapi juga menjadi motivasi bagi seluruh siswa untuk terus berkarya dan berbakti kepada bangsa. Kami sangat bangga kepada anak-anak yang sudah memberikan yang terbaik,” ujarnya.
Keberhasilan pasukan pengibar bendera pusaka MAN Lima Puluh Kota dalam mengemban amanah di tiga lokasi berbeda pada peringatan HUT ke-80 RI ini menjadi catatan prestasi yang membanggakan, sekaligus bukti bahwa madrasah mampu melahirkan generasi muda yang berkarakter, berdisiplin, dan berprestasi. ( HumasMANliko/Fy )