Padang Japang, 30 Juli 2025 – Guru MAN Lima Puluh Kota mengikuti Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Aliyah dalam Merancang Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi yang dilaksanakan pada Program Multidisiplin Kemitraan Masyarakat Universitas Negeri Padang (UNP) tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 30 Juli 2025, bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota.

Dua guru MAN Lima Puluh Kota yaitu Intan Suryati, S.Pd dan Ernawati, S.S., M.Pd bersama peserta lainnya hadir sebagai peserta yang merupakan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia Madrasah Aliyah se-Kabupaten Lima Puluh Kota. Mereka terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka menyimak setiap materi yang disampaikan dengan penuh perhatian dan semangat. Antusiasme seluruh peserta tampak dari keaktifan dalam berdiskusi serta praktik pembelajaran berdiferensiasi yang dipandu oleh tim dosen UNP.

Adapun tim dosen yang bertugas antara lain Prof. Dr. Hasanuddin WS, M.Hum, Dr. Amril Amir, M.Pd, Dra. Emidar, M.Pd, dan Dr. Zulfadhli, S.S., M.A. Kegiatan dibuka oleh Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Kabupaten Lima Puluh Kota, Rizki Eka Putra, M.Pd. Dalam sambutannya, ia menyampaikan dukungan penuh atas pelaksanaan program ini.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kompetensi guru. Kemenag Kabupaten Lima Puluh Kota siap memfasilitasi dan mendukung penuh program-program yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah,” ungkap beliau.

Dalam materi pelatihan, Prof. Dr. Hasanuddin WS., M.Hum menyampaikan konsep pembelajaran berdiferensiasi yang dapat diterapkan dalam kelas. Ia juga memberikan praktik langsung melalui kegiatan penulisan puisi dengan pendekatan diferensiasi, sehingga peserta mendapat pengalaman nyata dalam merancang strategi pembelajaran yang kreatif dan adaptif.

Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini ditutup oleh Dr. Zulfadhli, S.S., M.A. Ia menegaskan pentingnya kesinambungan program serupa agar manfaatnya semakin terasa bagi guru-guru madrasah.

“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini, tetapi berkelanjutan sehingga memberikan dampak besar terhadap pengembangan profesionalisme guru madrasah,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, guru-guru madrasah diharapkan mampu menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi secara lebih efektif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *