Padang Japang, Humas — MAN Lima Puluh Kota melaksanakan rapat penting yang membahas kenaikan kelas dan pengembangan program keterampilan pada Rabu, 18 Juni 2025. Bertempat di ruang Majelis Guru rapat ini dihadiri oleh Kepala Madrasah, seluruh wakil kepala, wali kelas, majelis guru, dan tenaga kependidikan.
Agenda pertama yang dibahas adalah kenaikan kelas bagi siswa kelas X dan XI. Terdapat 8 kelas yang dievaluasi, yakni 4 kelas dari tingkat fase E dan 4 kelas dari tingkat fade F. Penilaian dilakukan berdasarkan tiga kriteria utama, yaitu sikap siswa, kehadiran, serta ketuntasan seluruh mata pelajaran.
Kepala MAN Lima Puluh Kota, H. Nur Ali, S.Ag., M.M.Pd., menyampaikan bahwa rapat ini merupakan bentuk tanggung jawab bersama dalam memastikan kenaikan kelas tidak sekadar formalitas, tetapi benar-benar berdasarkan indikator yang mencerminkan kedewasaan dan kesiapan siswa secara menyeluruh.
“Kita harus memastikan bahwa setiap siswa yang naik kelas adalah mereka yang telah menunjukkan sikap baik, disiplin dalam kehadiran, dan tuntas dalam akademik. Semua unsur ini penting untuk mencetak generasi madrasah yang bermutu dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ujar beliau.
Selain evaluasi akademik, rapat juga difokuskan pada langkah strategis MAN Lima Puluh Kota untuk menuju Madrasah Aliyah Keterampilan (MAK). Dalam sesi ini, para guru diberi ruang untuk memaparkan ide dan menyusun program keterampilan yang akan dijalankan berdasarkan potensi lokal dan kebutuhan global.
Bidang keterampilan yang direncanakan antara lain bidang Otomotif, Seni Drama, dan Tari (Sendratasik), Kecantikan, Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (Porkes), Tata Boga, Desain dan Multimedia serta beberapa bidang lainnya yang tengah dikaji kelayakannya.
Waka Kurikulum, Nelfia Nofitri, M.Pd., menekankan bahwa madrasah keterampilan ini adalah arah baru yang sangat potensial bagi pengembangan peserta didik. Program ini akan memadukan antara penguatan akademik dan pembekalan keahlian praktis.
“Kita ingin siswa MAN Lima Puluh Kota tidak hanya pandai secara teori, tetapi juga memiliki keterampilan yang siap diterapkan di dunia kerja. Dengan kombinasi akademik dan vokasional ini, madrasah akan semakin relevan dan menjadi pilihan unggulan masyarakat,” jelasnya.
Untuk mendukung pelaksanaan program keterampilan ini, madrasah juga tengah mempersiapkan dokumen kerja sama (MoU) dengan berbagai pihak eksternal, termasuk dunia usaha, industri, dan lembaga pelatihan. Hal ini bertujuan memberikan siswa pengalaman belajar yang nyata melalui magang dan pelatihan bersertifikat.
Dengan diselenggarakannya rapat ini, MAN Lima Puluh Kota menegaskan komitmennya untuk terus bertransformasi, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman dan akademik, tetapi juga sebagai madrasah yang adaptif, produktif, dan inovatif dalam menghadapi era keterampilan.
(Intan-HumasMANLiko)
